Sabtu, 12 Januari 2013

PERAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Prinsip pengembangan masyarakat bercorak “human dignity”, pengembangan martabat, potensi, dan energy manusia, “empowering process”, memberdayakan prorangan maupun kelompok, partisipatoris, dan adil. Filosofi pengembangan masyarakat di antaranya adalah : menolong dirinya sendiri, senantiasa mencari dan menemukan pemecahan masalah secara bersama-sama, ada pendapingan secara teknis maupun praktis, demokratis, dan menyuburkan kepemimpinan local yang tangguh dan di percaya. Pemberdayaan sekurangnya meliputi aspek-aspek fisik, intelektual, ekonomi, politik, cultural. Artinya, pemberdayaan itu mencakup pengembangan kemanjusiaan secara total. Aspek keadilan mencakup : (a) punya kesamaan hak dalam memperoleh pelayanan social, (b) menyangkut hak-hak dasar, (c) berkembang dalam kesamaan, (d) menguntungkan, (e) berkenaan hasrat atau kebutuhan individual untuk andil bagi kepentingan bersama, (f) optimal memanfaatkan secara wajar apa yang telah tercipta di dunia ini, (g) lebih bercorak moral ketimbang hokum, (h), erat berkaitan dengan kebutuhan manusiawi khususnya. Peluang pendidikan non formal menyentuh aspek-aspek pemberdayaan jauh lebih besar, karena pembelajaran dalam pendidikan nonformal hubungan yang bersifat individual dan berpusat pada peserta didik. Program-progam pendidikan non formal berorientasi pada pengembangan sunber daya manusia dab pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, lapangan kerja, wirausaha dan sector pembangunan umumnya. Pendidikan non formal pada dasarnya terselenggara atas kebutuhan pendidikan dan kebutuhan belajar yang tumbuh di masyarakat itu sendiri. Masalahnya adalah kondisi sumberdaya manusia yang ada di masyarakat itu sendiri yang masih belum mampu mendayakan potensi yang ada, sehingga di perlukan sentuhan dari luar yang apat memotivasi dan memacu masyarakat, di sinilah peran pendidikan nonformal sangat di perlukan. Persoalan mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja abad 21 adalah persoalan pendidikan, termasuk melalui pendidikan non formal, oleh karena itu, tanggung jawab bidang pendidikan merupakan fungsi yang sangat strategis sebagai upaya dasar dan merupakan titik sentral dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia (Soedomo, 1990:3) Menurut Coombs, PNF telah menjalankan fungsi mngembangkan wawasan, mengalihkan pengetahuan, melatih keterampilan, serta mengembangkan aspirasi belajar masyarakat. Harbison (1973), PNF menjalankan berbagai fungsi: 1) untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi mereka yang telah mempunyai pekerjaan, 2) untuk mempersiapkan angkatan kerja terutama para generasi muda yangakan memasuki lapangan kerja, dan 3) untuk memperluas dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang dunia kerja. Axin (1976), mengungkapkan, tergantung pada kesadaran kesengajaan dalam proses pembelajaran. Kegiatan dalam PNF tidak hanya terbatas alam kegiatan tertentu saja, namun bisa terkait dengan berbagai program, yaitu development (Boyle, 1981) Fenomena pendidikan tersebut, baik sebagai proses, sebagai kesadaran tujuan, maupun sebagai program kegiatan telah lama ada dan terjadi dan terjadi dalam khasanah kehidupan kita. Keberadaan PNF telah membantu memecahkan masalah yang di hadapi seseorang, kelompok, maupun kelembagaan. Bahkan ada masyarakat kita yang tidak puas dengan pendidikan formal beralih ke PNF. Telah banyak yang memecahkan masalah karena latar belakang PNF. Kenyataan tersebut perlu di akui bahwa PNF cukup teruji kehebatannya dan cukup adaptif untuk memecahkan masalah. PERAN PENDIDIKAN NON FORMAL DALAM PENGEMBANGAN SWADAYA DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT Istilah “pengembangan” mengandung makna yang sangat luas dari pada rancangan suatu program. Abdul Gafur (1982) mengemukakan konsep “pengembangan” sebagai membuat umbuh secarfa teratur untuk menjadikan sustu yang lebih besar, lebih baik, lebig efektif, dan sebagainga. Peran PNF dalam proses pemberdayaan (Kindervatter, 1979) secara minimal Pertama, kebudayaan edukatif yang meliputi kategori kualitas: melek huruf, melek pendidikan dasar, memiliki keterampilan, pengetahuan, kreatif, inovatif, dan sebagainya. Kedua, keberdayaan ekonomi, yaitu mampu memahami dan mengendalikan factor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kehidupannya, sehingga dapat berpartisipasi secara produktf dan efisien dalam pembangunan, serta memperoleh hasil dari pembangunan Ketiga, keberdayaan politik, mampu memahami fenomena dan kebijakan politik yang mempengaruhi kehidupan pribadi dan sosialnya, sehingga dapat melaksanakan kewajiban dan mendapatkan haknya sebagai warga Negara secara maksimal. Keempat, keberdayaan hokum, memahami dan mengendalikan regulasi social, aturan yang mempengaruhi kehidupannya, sehingga mendapatkan perlakuan dan perlindungan hokum secara adil. Tahap kegiatan yang perlu di lakuakn melalui PNF dalam meberdayakam masyarakat a) menetapkan kebutuhan riil yang secara nyata di anggap memerlukan adanya pemenuhan yang sangat mendesak, struktur ekonomi masyarakat, pendidikan, jenis pekerjaan, waktu senggang dan kondisi potensi lingkungan fisik; b)menetapkan priortas kebutuhan; c) perumusan tujuan; d) penetapan alternative pemecahan masalah; e) pelaksanaan kegiatan. C. TUJUAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan potensi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi bagi seluruh warga masyarakat melalui kegiatan-kegiatan swadaya. Memberdayakan masyarakat bertujuan “mendidik masyarakat agar mampu mendidik diri mereka sendiri” atau “membantu masyarakat agar mampu membantu diri mereka sendiri. United Nations dalam Mengatas Tampubolon (2003) mengemukakan proses-proses pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut: 1) Getting to know the local community 2) Gathering knowledge about the local community 3) identifying the local leaders 4) stimulating the community to realize that it has problem 5) helping people to discuss their problem 6) helping people to identify their most pressing problem 7) fostering self-confidence 8) deciding on a program action 9) recognition of strengths and resources 10) helping people to continue to work on solving their problem 11) increasing people ability for self-help Ciri khas dalam suatu kediatan swadaya adalah adanya sumbangan dalam jumlah besar yang diambil dati sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat baik yang dimiliki individu maupun kelommpok idalam masyarakat. Membangun masyarakat dari wacana berfikir yang statis tradisional menjadi dinamis rasional adalah aktivitas pendidikan. Bahkan keseluruhan proses kegiatan pembangunan masyarakat desa/kota “rural and urban community development” itu memerlukan “community education”. Padaumumnya segala kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dikategorikan sebagai suatu usaha pendidikan non formal yang bertujuan untuk menciptakan perbaikan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik, mapan, lebih sejahtera, dan lebih tanggap terhadap perubahan zaman.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More